pacitankab.go.id (28/05/22). Ada yang baru dengan wajah Perpusda di dalam ruangan lobby, tepatnya di samping barat resepsionis. Ya akhirnya buku-buku koleksi buah karya para penulis Pacitan terpampang cantik di titik spot yang mudah diakses pengunjung yang baru datang masuk ke ruang lobby.
Topan, Kepala Disperpusip Pacitan mengungkapkan rasa bangganya, di Pacitan banyak penulis, untuk itu salah satu cara Disperpusip untuk men-support dan menghargai para penulis Pacitan adalah dengan membuatkan spot rak khusus karya mereka, serta membantu mempromosikan ke khalayak umum. “Semoga saja setelah ini, akan lebih bermunculan lagi penulis-penulis di bumi Pacitan tercinta ini,” ungkap Kadis, Senin (23/05).
Lelaki yang di waktu luangnya hobby membaca buku berbau sejarah dan budaya ini juga menambahkan, pihaknya tidak akan berhenti pada penempatan spot rak khusus karya Wong Pacitan saja. “Ke depan kita terobsesi akan ada galeri khusus untuk semua buku hasil karya anak-anak Pacitan, baik itu buku History, Filsafat, cerpen, komik, dan legenda rakyat yang sudah mulai dilupakan orang orang Pacitan sehingga dapat lestari dari generasi ke generasi berikutnya,” tambahnya.
Langkah inovasi Perpusda ini bergerak selaras dengan visi misi Mas Aji yaitu “Masyarakat Pacitan Sejahtera dan Bahagia” dan “Menciptakan Birokrasi Pemerintah yang inovatif, Profesional, dan Melayani”.
Dulur Pustaka Pacitan, adakah coretan tinta indahmu juga sudah menghiasi jajarannya?
Jika belum, yuk datang ke Perpusda sambil bawa karya tulismu, karena bukumu akan sangat bermanfaat disini.
Tetap semangat kawan-kawan penulis Pacitan, mari bersinergi untuk mencerdaskan bangsa. Utamanya masyarakat Pacitan.
Karya siapa sajakah yang sudah terdisplay? Monggo rame-rame datang ke Perpusda. Sejuk ber-AC dan nyaman tentunya. Juga bisa buat foto selfie di ruang atas sambil menikmati gerimis yang mengguyur Alun-alun kotaPacitan. (DisperpusipPacitan)
Dalam usaha untuk memulihkan kembali pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional selanjutnya akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Kurikulum Merdeka adalah nama baru dari kurikulum prototipe yang resmi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Penasaran dengan bagaimana pengaturan dan penerapan Kurikulum Merdeka ini?
Pada saat ini, sekolah masih boleh memilih kurikulum yang akan digunakan di satuan pendidikan masing-masing. Pilihan kurikulum yang diberikan antara lain: Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19. Pengertian Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati.
Adanya pilihan bagi sekolah untuk menggunakan salah satu dari tiga kurikulum ini didasarkan pada dua alasan berikut ini:
1. Sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.
2. Kebijakan memilih kurikulum diharapkan dapat memperlancar proses perubahan kurikulum nasional karena dilakukan secara bertahap. Dapat dikatakan bahwa kebijakan memberikan opsi kurikulum sekolah merupakan salah satu upaya manajemen perubahan.
Esensi Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar, di mana setiap siswa memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Tujuan merdeka belajar adalah untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif. Untuk saat ini Kurikulum 2013 tetap dapat digunakan sembari sekolah bersiap-siap untuk menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing.
Mengapa Kurikulum Merdeka?
Gambar : Pembelajaran di perpustakaan dengan media komputer
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran dalam waktu yang cukup lama. Hasil studi dan juga hasil ujian PISA telah menunjukkan bahwa banyak anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Terdapat kesenjangan pendidikan yang mencolok antar wilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Dan hal ini diparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda kurang lebih 3 tahun ini. Untuk memulihkan keadaan ini, diperlukan perubahan yang sistemik. Salah satunya melalui kurikulum sekolah. Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka dengan tujuan utamanya yaitu untuk memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami anak-anak Indonesia.
Apa Karakteristik Kurikulum Merdeka?
Foto : Hasil liputan Jurnalistik Spensapa 2022
Kurikulum merdeka yang sebelumnya dikenal dengan sebutan kurikulum prototipe ini dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Kurikulum Merdeka yang diklaim mampu mendukung pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19 yang memunculkan learning loss mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
2. Fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
4 Pokok Kebijakan Terkait Kurikulum Merdeka Belajar
Sebagai tindak lanjut arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar” yang meliputi: Program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.
Pada tahun 2020, USBN akan digantikan dengan ujian atau asesmen yang diselenggarakan sendiri oleh sekolah. Ujian yang diadakan untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan atau bentuk tes lainnya yang lebih komprehensif seperti portofolio dan penugasan yang termasuk di dalamnya tugas kelompok, karya tulis, dan lain sebagainya. Dengan demikian guru dan sekolah memiliki kemerdekaan untuk menilai hasil belajar siswanya. Anggaran yang sedianya digunakan untuk USBN dapat digunakan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ujian Nasional (UN) terakhir kali diadakan pada tahun 2020. Yang kemudian pada tahun 2021 diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survey Karakter. AKM ditekankan pada kemampuan Literasi dan numerasi siswa yang mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS. Pelaksanaan AKM dan Survey Karakter dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah misalnya kelas 4, 8, dan 11. Hal ini bertujuan untuk mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan bukan untuk basis seleksi siswa pada jenjang berikutnya.
Arah kebijakan baru yang berkaitan dengan kurikulum mengatakan bahwa guru dapat bebas memilih, membuat, dan mengembangkan format RPP. RPP wajib memuat 3 komponen yaitu, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen. Sedangkan komponen lainnya hanya bersifat melengkapi saja.
Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), Kemendikbud akan tetap menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah. Komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5 persen. Sedangkan untuk jalur prestasi atau sisa 0-30 persen lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah. Mendikbud kemudian menambahkan bahwa setiap daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi.
Foto : Hasil liputan Jurnalsitik Spensapa 2022
Apa Kriteria sekolah yang akan Menerapkan Kurikulum Merdeka?
Seperti telah diungkapkan oleh Mas Menteri, Nadiem Makarim, saat ini sedikitnya sudah ada 2.500 sekolah atau 31,5 persen sekolah yang sudah menggunakan kurikulum merdeka ini. Kurikulum ini dipercaya membuat pembelajaran lebih sederhana, fokus, dan beban materi lebih ringan. Meskipun tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ini, sekolah yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka harus memenuhi beberapa kriteria pokok, yaitu memiliki minat dan komitmen menerapkan kurikulum Merdeka untuk memperbaiki pembelajaran. Kepala sekolah terlebih dahulu akan diminta untuk mempelajari materi tentang konsep Kurikulum Merdeka. Setelah akhirnya memutuskan untuk mencoba menerapkan kurikulum merdeka, sekolah akan mengisi formulir pendaftaran dan survei singkat. Kesediaan kepala sekolah dan guru dalam memahami dan mengadaptasi Kurikulum Merdeka pada konteks masing-masing memiliki peranan penting yaitu menjadi kunci keberhasilan penerapan kurikulum ini.
Kemendikbudristek hanya menyiapkan skema tingkat penerapan kurikulum berdasarkan hasil survei sekolah yang telah dilakukan. Kemudian akan dilakukan pemetaan tingkat kesiapan dan disiapkan bantuan yang sesuai kebutuhan oleh sekolah.
Pentingnya mengenal Kurikulum Merdeka adalah untuk meminimalisir tingkat kesalahpahaman terhadap pelaksanaan kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka yang pada pelaksanaan pembelajarannya menjadi lebih sederhana dan mendalam diharapkan dapat kembali melejitkan potensi anak bangsa. (Sumber https://kampus.republika.co.id/posts/125478/apa-itu-kurikulum-merdeka-simak-penjelasan-lengkapnya)
Spensapa(21/05/2022). SBY panggilan akrab dari Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan pulang kampung ke Pacitan. Orang asli kelahiran Pacitan yang pernah menjabat sebagai Presiden Repubik Indonesia (RI) ke -6 ini tiba di Pacitan, Jawa Timur,13/05. SBY tiba sekitar pukul 18.30 WIB melalui jalur darat, dari bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo dan langsung menuju Wisma Drupadi yang berada satu komplek dengan Museum dan Galeri Seni SBY ANI di Kel. Ploso Pacitan. Dikutip dari www.pacitankab.go.id, SBY berencana tinggal di Pacitan sampai 23 mei 2022. Dari beberapa yang diagendakan SBY yakni Meninjau secara langsung pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY ANI, menikmati menu makanan khas Pacitan di pasar Minulyo, Rabu (18/05) malam. Dan agenda puncaknya yang sekarang ini berlangsung, menggambar bersama pelajar SD, SMP dan SMA/SMK Pacitan di pantai Pancer Door, Sabtu (21/05). Dari hari rabu (18/05) masing-masing sekolah sudah dilakukan technical meeting oleh panitia kepada perwakilan sekolah. Technical meeting seperti pembagian area per sekolah, area menggambar khusus dengan SBY yang diikuti pelajar pilihan, area parkir pelajar dsb. “Untuk kegiatan di Pancer Door, siswa Spensapa sudah kita breafing secara internal hari kamis kemarin. Kita kumpulkan 200 pelajar Spensapa yang nantinya akan mewakili sekolah kita untuk kegiatan menggambar. Kita berikan informasi terkait untuk pelaksanaanya, apa saja yang dibawa dan pastinya yang tidak boleh kita bawa atau lakukan disana. Semua demi menjaga kondisi dan situasi agar siswa senantiasa tertib”. papar Yoyok Subiyantoyo, S.Pd Kaur Kesiswaan sekolah.
Seperti yang sudah diinformasikan ke siswa, berangkat dari rumah masing-masing dan berkumpul di utara sekitaran pabrik Alami, Barehan, Sidoharjo. Siswa berkumpul untuk parkir sepeda, memakai pin dada dari panitia dan selajutnya berjalan kaki dengan rapi ke area menggambar yang memiliki jarak kurang lebih 200 meter saja. Sesampai disana siswa dibagi menjadi beberapa bagian untuk digabungkan dengan blok yang sudah ditentukan panitia. Diantara dari sekian siswa Spensapa yang mengikuti kegiatan ini, ada yang terpilih untuk masuk di ring 1 atas nama Harun Perdana Putra dari kelas VIII E. Di ring 1 siswa yang terpilih harus di swab terlebih dahulu. Dan dapat langsung bertemu dan menggambar berdampingan dengan SBY, kesempatan yang luar biasa bukan. Untuk diluar ring 1 protokoler tidak seketat yang diperkirakan, jadi pembina dan siswa bisa berkesempatan bersua foto bersama Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji dan mas Ibas yang tak lain adalah putra SBY ke-2 yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR RI. “Alhamdulillah dari sekian pembina dari Spensapa, dapat ikut serta melihat dari dekat kegiatan ini berlangsung. Melihat siswa kita menggambar bersama dengan putra terbaik bangsa. Dan bangga sekali bersama pak SBY mengingat banyak sekali jasa-jasa beliau untuk Indonesia dan Pacitan dan beliau sebagai motivator untuk putra putri Pacitan”. terang Any Suprapno, S.Pd.,MM.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Pacitan.
Dikutip dari www.nasional.kompas.com melukis, adalah hobi SBY yang dulu sempat ditinggalkan. Ketika PPKM berlangsung, dikesempatan itulah SBY gunakan untuk menekuni kembali hobi menggambar. Alhasil lukisan SBY di pantai Pancer Door sangat indah dan menawan. SBY menggambar 3 pemandangan yang semuanya merupakan lukisan panorama pantai. “Dari yang dipaparkan beliau pak SBY, beliau melukis pemandangan pantai Pancer Door dan pantai Kasap. Semuanya indah dan mempesona, seperti pelukis profesional luar biasa pak SBY”. sambung Sri Hartati, M.Pd Wakasek SMP Negeri 1 Pacitan. Namun disamping itu hasil lukisan siswa Spensapa juga tak kalah bagusnya dengan SBY. Hasan, yang melukis separuh badan putra terbaik bangsa itu bak pelukis handal. Dari hasil lukisannya SBY nampak begitu berwibawa dengan senyumnya yang mempesona. Lagi, dari Wulandari siswa kelas VIII I yang saat itu lukisannya dilihat oleh mas Ibas. “lukisannya bagus sekali, luar biasa padahal masih SMP. Kelak bisa jadi komiker profesional, belajar terus ya”. papar Anggota DPR RI yang kerap dipanggil mas Ibas.
Sebelum acara menggambar di pantai Pancer Door ditutup, SBY membagikan sertifikat penghargaan menggambar bersama SBY kepada semua pelajar yang hadir. SBY juga memberikan hadiah doorprize secara randome yang jatuh kepada Jihan Mufidah, siswa dari SDN Baleharjo 1. Hadiah berupa lukisan Pantai Kasap karya asli SBY yang dilukis saat acara berlangsung. Suasana yang begitu akrab dan kekeluargaan ini berakhir pukul 11.30 WIB. SBY resmi menutup acara, menggambar bersama SBY, dengan ucapan terimakasih kepada mas Ibas Anggota DPR RI dan teman-teman dari jakarta, kepada orang tua, Seniman, calon seniman dan pecinta seni dan budayawan dan kepada siswa pelajar SD, SMP, SMA/ SMK. SBY sangat mengapresiasi Komunitas Seniman Budayawan Pacitan sebagai pemrakarsa, yang di Amini oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan. “Ini prakarsa yang baik, ini ide yang baik, kegiatan yang baik pula karena didunia ini banyak sekali yang harus kita syukuri, antara lain alam ciptaan Tuhan di seluruh dunia. Di bumi Pacitan ini kita juga harus pandai bersyukur karena alam di Pacitan tak kalah indahnya dengan yang ada di temapt-tempat yang lain, di Indonesia atau di luar negeri”. tutur Susilo Bambang Yudhoyono saat menutup acara menggambar bersama SBY.
Spensapa (14/05/2022). Hayo siapa yang tahu, tanggal 13 Mei termasuk hari besar nasional apa? Harkitnas? atau Hardiknas?. Jawabannya semua salah, tanggal 13 Mei tidak termasuk hari besar nasional. Lantas kenapa tanggal 13 Mei kemarin semua Instasi atau sekolah-sekolah melaksanakan Upacara bendera?. Merujuk surat dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Kemdikbud) Republik Indonesia No. 28254/MPK/TU.02.03/2022 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 berbunyi sebagai berikut.
Sehubungan dengan Hari Raya Idulfitri 1443 H dan cuti bersama tahun 2022, maka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 pada tanggal 13 Mei 2022 pukul 08.00 WIB secara tatap muka, terbatas, minimalis, dan menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah tanpa mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatan acara.
Instansi pusat, daerah, satuan pendidikan, serta Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berada dalam daerah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan Level 2 diperkenankan untuk menyelenggarakan upacara
bendera secara tatap muka, terbatas, dan minimalis dengan berpedoman pada ketentuan 28254/MPK/TU.02.03/2022 22 April 2022
yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
sebagaimana terlampir.
Untuk instansi dan satuan pendidikan di daerah yang berada dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, diimbau untuk mengikuti jalannya upacara bendera melalui siaran langsung di kanal Youtube Kemendikbud RI dan saluran TV edukasi dari kantor atau dari rumah/tempat tinggal masing-masing.
Nah, sudah jelas kan, kenapa tanggal 13 Mei kemarin kita melaksanakan upacara bendera. Telisik punya telisik upacara bendera Hardiknas kali ini semakin bermakna karena semua siswa dan guru ikut terlibat dalam upacara ini. Terlebih lagi Marching band dari ekstra drum band Spensapa juga ikut meramaikan jalannya upacara dengan instrumen ceremonial-nya. Petugas pengibar bendera yang solid dan kompak ditambah balutan seragam serba putih dengan peci hitam, menambah suasana upacara bendera semakin sakral dan khidmat. Jika flashback tahun kemarin, upacara bendera hanya diikuti oleh guru dan staf itupun tidak semuanya dan siswa hanya menyimak dari rumah melalui gawai mereka masing-masing. “yah bagaimana lagi, tahun kemarin kita harus menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Sesuai dengan pedoman upacara bendera saat itu harus online, hanya beberapa saja peserta secara tatap muka yang disertakan. tapi Alhamdulillah sekarang sudah berangsur normal, kita jalani saja prosesnya” ungkap Any Suprapno, S.Pd.,MM selaku Kepala SMP Negeri 1 Pacitan yang saat itu juga menjadi pembina upacara bendera hardiknas 2022. Sebelum upacara bendera selesai, Any Suprapno, S.Pd.,MM menyematkan beberapa prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh siswa siswi dalam mengikuti ajang bergengsi baik lingkup Kabupaten hingga Nasional. Prestasi tersebut adalah Juara 1 Olimpiade IPS Tingkat Nasional diraih oleh Evrillia Kartika Hindrastuti, Juara 1 Turnamen Taekwondo Tingkat Provinsi Jawa Timur diraih oleh Syifa Ayu Kamila, Juara 1 KSN Mata Pelajaran IPA Tingkat kabupaten diraih oleh Bisma Ihsan Fausta, Juara 2 Lomba Bercerita Inspiratif Tingkat Kabupaten diraih oleh Chayu One, Juara 1 Lomba Bercerita Inspiratif Tingkat Kabupaten diraih oleh Harun Perdana Putra. Dan dalam kesempatan yang baik ini sekolah turut memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada salah satu guru di SMP Negeri 1 Pacitan, Lucia Purnami Setyaningsih, S.Pd dengan penghargaan sebagai Guru Inspiratif Peduli Pendidikan 2022.
Spensapa (09/05/2020). Alhadulillah telah sebulan penuh kita sebagai umat Islam menjalankan ibadah Ramadhan 1443H dengan penuh keceriaan, kebahagiaan dan rasa kebersamaan. Hingga saatnya hari kemenangan pun tiba, tanggal 1 Syawal sebagai penentunya. Idul Fitri sebagai hari penuh makna dimana kita saling bersilaturahmi, membuka pintu maaf selebar-lebarnya untuk saling bermaaf-maafan. Dua minggu lebih siswa siswi dan guru di Indonesia menikmati libur bulan Ramadhan dan libur hari raya Idul Fitri. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Nomor 375 Tahun 2022, Nomor 1 Tahun 2022, Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menteri PANRB Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022. Sesuai isi dapipada SKB tanggal 9 Mei 2022 siswa masuk sekolah kembali, begitu pula dengan ASN baik Guru dan Staf juga masuk kerja seperti biasa. Nah di hari pertama masuk sekolah, ada tradisi dari dulu hingga sekarang yang masih dipertahankan yakni, Halal Bihalal. Sekedar info saja Halal bihalal adalah salah satu tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat Islam Indonesia. Tradisi ini biasa dilakukan pasca Lebaran, tepatnya di bulan Syawal. Tradisi halal bihalal menjadi kegiatan tahunan yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan saling memaafkan. Halal Bihalal disekolah biasanya dimulai setelah acara Apel selesai. Halal bihalal dilaksanakan di halaman sekolah yang juga digunakan untuk Apel. Seyogyanya dikegiatan ini semua siswa dapat berjabat tangan, bermaaf maafan dengan Kepala sekolah, Guru dan Staf. Tetapi untuk tahun ini tidak semua siswa dapat berjabat tangan. Melainkan, diwakili oleh Ketua kelas disetiap masing-masing kelas dan tingkat. “Iya memang benar untuk tahun ini masih menerapkan protokol kesehatan walau tidak seketat tahun kemarin. Disamping itu untuk men-effektifkan waktu sehingga para siswa bisa langsung mengikuti kegiatan belajar tanpa berlama-lama dihalaman sekolah. Toh semua siswa juga sudah mengikuti ikrar untuk saling bermaaf-maafan jadi kalaupun diwakili ketua kelas saya rasa sudah bisa mewakili yang lainnya. Kegiatan Halal bihalal siswa dipersingkat memang ada kegiatan Halal bihalal khusus keluarga besar SMP Negeri 1 Pacitan bersama para Purna Guru Staf Spensapa.” terang Anjar Subiyantoyo, S.Pd selaku Kaur Kesiswaan. “Jiwa-jiwa kembali putih seakan terlahir kembali. Jutaan syukur menggema di langit Ilahi. Semoga kemenangan ini menjadi kemenangan yang hakiki. Selamat Idul Fitri 1444 H. Mohon maaf lahir dan batin”. dikutip dari pidato Kepala SMP Negeri 1 Pacitan, Any Suprapno, S.Pd.,MM.
Spensapa (27/4/2022). Pelaksanaan Pondok Romadhon tahun ini sangatlah menghunjam sanubari, masuk dilubuk hati paling dalam. Terasa sekali perbedaan dari tahun-tahun kemarin. Jika tahun kemarin pondok romadhon dilaksanakan dengan moda daring (online), tahun ini dapat dilaksanakan secara tatap muka bahkan hampir seperti sebelum Covid-19 melanda negeri ini. Perasaan gembira ,semangat untuk mengisi bulan suci yang penuh berkah, rahmat dan ampunan ini sangat terasa sekali dalam benak siswa Spensapa. Semua siswa begitu antusias dalam mengikuti kegiatan bulan romadhon tahun ini. “Iya betul, tahun ini semua begitu berbeda, gembira dan semangat religi siswa terasa sekali. Itu terbukti dari absensi siswa yang semuanya terisi, semua siswa tertib”. terang Marjono, S.Pd selaku Koordinator panitia pondok romadhon. Pondok romadhon 1443H dilingkungan SMP Negeri 1 Pacitan dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 25 April sampai 27 April 2020. Masing-masing tingkat kelas mengikuti kegiatan selama satu hari. Dengan runtutan jam pelaksanaan dimulai dari pukul 07.00 WIB – 12.00 WIB dilanjutkan sesi selanjutnya pukul 17.00 WIB – 21.00 WIB. Setiap awal kegiatan dimulai dengan Sholat Dhuha berjamah, tadarus Qur’an, kuliah Dhuha, materi pokok seperti Aqidah Fondasi Kehidupan, Hakekat Penciptaan Manusia, Membentuk Karakter Mutaqin, Akhlak Kunci Kebahagiaan. Sesi berikutnya diisi dengan menyambut iftar, buka bersama dilanjutkan dengan Sholat Magrib berjamaah, isya berjamah dan terawih berjamaah. Dan kegiatan ditutup dengan tadarus Al-Qur’an. “Alhamdulillah pondok romadhon berjalan dengan lancar dan sukses. Terima kasih teruntuk panitia yang sudah menyusun jadwal dengan runtut dan men-create materi pondok romadhon sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengikuti-menikmati kegiatan ini dengan baik. Terima kasih juga kepada guru yang bersedia menjadi pemateri, semoga semua yang kita lakukan ini mendapatkan rahmat berkah romadhon, Aamiin”. tutur Any Suprapno, S.pd.,MM kepala SMP Negeri 1 Pacitan.