Author: admin
MUSEUM SONG TERUS JADI PRIMADONA PACITAN, JURNALIS SPENSAPA TAK MAU KETINGGALAN MOMEN

Spensapa (04/01/2023), Hayo siapa yang pernah ke Museum? Apa itu museum? Yup Melirik dari situs Wikipedia, museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda. Keberadaan museum menjadi sangat penting mengingat museum tidak hanya memiliki fungsi sebagai pelindung benda cagar budaya, melainkan juga sebagai tempat pembentukan ideologi, disiplin, dan pengembangan pengetahuan bagi publik.
Bicara tentang museum, Pacitan juga mempunyai situs prasejarah modern, yaitu Museum Song Terus. Museum ini terletak di Dusun Weru, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Didirikan di atas lahan seluas 2,5 hektar, Museum Song Terus terdiri dari tiga lantai yang telah didesain sedemikian rupa dengan arsitektur yang indah, futuristik, dan modern. Museum Song Terus mempunyai enam galeri dalam ruang pamerannya, dimana setiap galeri menampilkan tema khusus dan urut. Hal ini agar dapat memudahkan pengunjung dalam memahami sejarah Geopark Gunung Sewu, baik bentang lingkungannya hingga peradabannya dari dulu sampai sekarang. Objek wisata ini dikenal karena disanalah telah ditemukan sebuah kerangka manusia purba yang diperkirakan telah berusia 10.000 tahun. Kerangka tersebut kemudian dinamakan Mbah Sayem oleh warga sekitar dan para arkeolog.
Semenjak diresmikan, museum ini tak pernah sepi dari pengunjung. Dari siswa Taman Kanak hingga Mahasiswa ada disana, dari muda hingga tua tumpah ruah jadi satu. Dari sekedar ingin healing bersama keluarga, nge-vlog, foto, video, hingga untuk riset dan observasi untuk tugas sekolah atau kuliah. Memanfaatkan masa bebas bayar masuk, selasa (18/12/2022) Ekstra Jurnalistik SMP Negeri 1 Pacitan gelar Latihan Reportase di Museum Song terus. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Workshop dan Reorganisasi Jurnalistik Angkatan ke-XIII. Kegiatan positif ini mampu menjadi wadah pengembangan ketrampilan atau kecakapan hidup seperti kemampuan berkomunikasi (lisan dan tertulis), keterampilan membaca dan kemampuan menganilisis sesuai ilmu kejurnalistikan. Menurut salah satu siswa Jurnalistik, mereka sangat antusias dan semangat dalam mengikuti latihan reportase. Melihat gedung yang megah, koleksi yang mengagumkan. Tak kalah dari itu, design arsiteknya tak lain adalah Ridwal Kamil, Yup! Gubernur Jawa Barat.
BORONG PRESTASI, SPENSAPA BANGGA DI TUNAS SUBUR CUP 2022

Spensapa (21/11/2022). Untuk menyemarakkan hari ulang tahun KORPRI yang ke-51, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Pacitan menggelar turnamen bulu tangkis tingkat pelajar ,Tunas Subur Cup 2022. Turnamen yang digelar di gedung Gasibu Swadaya kota Pacitan ini berlangsung selama enam hari, mulai dari selasa, (15/11/2022) hingga minggu, (20/11/2022). Pertandingan bertema, Junjung Tinggi Sportivitas Berantas Covid Sampai Tuntas ini diikuti oleh atlit-atlit muda dengan kategori Putri KU 2004, Putri KU 2006, Putri KU 2008, Putri KU 2010 dan KU 2004, KU 2006, KU 2008, KU 2010. Menurut Andjar Subiyantoyo, S.Pd selaku Wakasek SMP Negeri 1 Pacitan yang merangkap pembina ekstra bulu tangkis mengungkapkan bahwa, untuk mengikuti turnamen bulu tangkis dalam rangka HUT KORPRI, sekolah mengikutsertakan 9 atlit Pi dan 11 atlit Pa. “Betul, kami sudah menyeleksi calon pemain dari akhir oktober kemarin. Kami seleksi dari siswa yang tergabung di ekstra bulu tangkis dan akhirnya kita putuskan untuk atlit (Pa) sejumlah 11 siswa dan untuk (Pi) ada 9 siswi. Untuk pemusatan latihan kita awali dari kamis, (10/11/2022) hingga 2 hari menjelang pertandingan”.

Dari awal pertandingan semua pemain begitu antusias untuk meraih kejuaraan. Semua pemain mempunyai keunggulannya masing-masing. Tak ayal, pertandingan sangat seru bak atlit papan atas. Ada diantara peserta pertandingan, yang tergabung dalam club bulu tangkis yang dikelola oleh lembaga swasta. Tak luput dari pantauan, Suporter juga riuh menyemangati atlit kebanggaannya, membuat suasana pertandingan semakin sportif dan penuh motivasi. Salah satunya meraka yang mengatas namakan dirinya THIS IS SPENSAPA adalah suporter dari SMP Negeri 1 Pacitan. Terdiri dari siswa-siswi, guru yang selalu setia mendampingi dan mensupport atlitnya saat berlaga.
Minggu, (20/11/2022) adalah partai final untuk semua kategori baik Pa dan Pi. Untuk pertandignan final Pa dan Pi KU 2004 dilaksanakan malam hari. “Suporter bersorak riuh berharap pemain kebanggaanya mendapatkan juara. Laga final berlangsung seru, seru sekali tapi harus ingat prestasi yes, sportivitas utama. Dan Alhamdulillah Wa Syukurillah berkat kerja keras pemain, pelatih pembina dan supporter serta doa bapak-ibu semua, anak-anak kita mampu meraih kejuaraan di event ini. Alhamdulillah dari kategori Putri KU 2004, Rizky Dwi Cahyani mendapat Juara II, Novasya Karlita mendapat Juara III. Putri KU 2008, Ananda Nisrina Nur’aziizah mendapatkan Juara I, Syifa Yumna Annora mendapat juara II. Untuk kategori Putra KU 2006, Mohammad Zulva Firdausy Wicaksana mendapat Juara I, KU 2008 Marfin Iksab O.D mendapat Juara I dan KU 2008 Bryan Anggara mendapatkan juara II”. terang Any Suprapno, S.Pd.,MM Kepala SMP Negeri 1 Pacitan dengan senyum bangga.
SPENSAPA GELAR LOMBA TINGKAT (LT) 1 DI GUDEP 04.091/04.092

Spensapa (18/11/2022), Gugus Depan Pacitan 04.091/04.092 Pangkalan SMP Negeri 1 Pacitan menggelar Lomba Tingkat (LT) 1. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh regu di gugus depan Spensapa yang terdiri dari siswa kelas VII. LT 1 resmi dimulai dengan upacara pembukaan pada Rabu (11/2022) pagi pukul 07.20 WIB. Upacara pembukaan dipimpin oleh Any Suprapno, S.Pd.,MM selaku Kepala Sekolah. Upacara yang berlangsung dengan khidmat ini digelar di halaman utama sekolah. Ditambah cuaca yang cerah, mendukung runtutan acara pembukaan LT 1 dapat terlaksana dengan baik. Lomba tingkat pramuka identik digelar di lapangan namun LT 1 kali ini dilaksanakan di lingkungan sekolah. “Untuk kegiatan Lomba Tingkat 1 memang benar kita adakan di lingkungan sekolah, ini setelah kita pertimbangkan dengan matang dengan pembina pramuka mengingat cuaca di daerah kita sedang tidak menentu dan cenderung hujan. Dan tentunya meminimalisir segala resiko yang dapat berdampak pada siswa”. terang Any Suprapno, S.Pd.,MM dengan senyum ramah.

Kegiatan yang mempunyai tema “Make A Teamwork Get The Dreamwork” ini dilaksanakan pada kamis, 17 sampai dengan sabtu, 18 (11/2022). “Untuk pelaksanaan alhamdulilah , kita sudah mempersiapkan jauh hari, termasuk koordinasi dengan Komite sekolah terkait pendanaan, tempat dan perlengkapan insya Allah aman. Softcopy petunjuk teknis atau juknis LT 1 sudah kita bagikan kepada siswa. Harapannya, walaupun pelaksanaan LT 1 di lingkungan sekolah dan siswa tidak mendirikan/ menginap di tenda, hal ini tidak menyurutkan semangat jiwa pramuka siswa”. tutur Anis Widayanti, salah satu pembina pramuka Spensapa. Drs. Mohammad Widiyanto selaku Ketua komite menambahkan, “Lomba tingkat 1 kemah besar harus dilakukan, harus sukses, oleh karena itu saya sebagai ketua komite memberikan dukungan sepenuhnya, baik dari saya mengecek kesiapan, memastikan bahwa semua aman, dan dari segi pendanaan kami menyiapkan pendanaan. Demi mendidik dan menciptakan mental anak didik yang sesuai sasaran kepramukaan.
Dikutip dari Juknis pelaksanaan LT 1, kegiatan seperti ini mempunyai manfaat diantaranya yaitu menambah dan mengasah kemampuan dan keterampilan, memberikan suatu wadah kegiatan yang kreatif dan inovatif, memberikan tempat untuk tetap berkarya dan berkreasi. Sementara untuk sasaran daripada kegiatan ini tidak kalah penting yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Jiwa Patriotisme, kepedulian terhadap lingkungan dan sesama, kedisiplinan dan kemandirian, keterampilan dan sosial, Bertubuh sehat dan kuat, kecerdasan dan ketangguhan. Jadi sayang sekali kalau sampai siswa kelas VII tidak mengikuti kemah besar LT 1, rugilah. Dengan motto “Satyaku Kudharmakan, Dharmaku Kubaktikan” LT 1 Gugus Depan Pacitan 04.091/04.092, mengadakan banyak sekali lomba-lomba yang dapat diikuti semua regu pramuka. Lomba tersebut antara lain yel – yel Pramuka, pionnering, puisi, desain logo, master chef , vlog, hasta karya, cerdas cermat penggalang, sandi semaphore. Untuk kegiatan yang memacu semangat jiwa seni dan andrenalin ada, berupa pentas seni dan halang rintang.
Acara penutupan LT 1 dijadwalkan pada jum’at malam, (18/11/2022) dirangkaikan dengan api unggun, pengumuman kejuaraan dan penerimaan hadiah. “Sebenarnya agenda LT 1 akan digelar pada bulan-bulan sebelumnya, tetapi kemudian dipending. Karena personil Gugus depan Pacitan 04.091/04.092 Spensapa harus mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang LT 4 di Coban Rondo, Malang, Jawa Timur. Dan Alhamdulillah dari event di Malang kemarin kita mampu menyabet peringkat 6 Jawa Timur”. imbuh Mohammad Zulva, siswa kelas IX G yang juga sebagai ketua panitia penyelenggara Lomba Tingkat 1.
YUK CARI TAHU, BAGAIMANA MENGHARGAI JASA PAHLAWAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Berkat jasa para pahlawan, Indonesia bisa menjadi suatu negara yang bebas dan merdeka. Sudah sepatutnya kita sebagai bangsa Indonesia selalu menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan baik di lingkungan sekolah maupun kehidupan sehari-hari.
Yuk simak, hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghargai jasa pahlawan di lingkungan sekolah;
- Melakukan hak dan kewajiban sebagai siswa di sekolah ataupun di rumah
- Suka menolong pada sesama
- Saling menjaga kerukunan antar sesama teman tanpa mempedulikan perbedaan yang ada.
- Mempelajari tentang sejarah perjuangan pahlawan
- Mengikuti upacara bendera dengan khidmat
- Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Menghormati simbol-simbol negara 8. Pantang menyerah jika menemukan kesulitan dan gagal melakukan sesuatu.
Tak hanya di lingkungan sekolah, kita juga bisa mengaplikasikan cara-cara berikut sebagai perwujudan menghargai jasa pahlawan di kehidupan sehari-hari;
- Saling Menghormati dan Menghargai Satu Sama Lain Selalu menghormati dan menghargai satu sama lain, terutama dalam aspek perbedaan suku, budaya, daerah, dan agama. Para pahlawan perjuangan dapat meraih kemenangan karena mereka berjuang bersama dan menyampingkan perbedaan. Itulah mengapa menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika adalah hal yang wajib dilakukan supaya bangsa ini selalu bersatu dan tidak terpecah belah.
- Tumbuhkan Semangat Cinta Tanah Air dan Bangsa Karena cinta para pahlawan pada bangsa Indonesia mengantarkan semangat mereka untuk berjuang demi bangsa Indonesia. Hal ini juga perlu untuk terus dilanjutkan oleh para generasi baru, terutama pada para pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu cara mencintai tanah air dengan senantiasa bangga akan bangsa sendiri, dan menjaga eksistensi bangsa Indonesia secara bersama-sama.
- Mengingat Jasa Para Pahlawan Selalu mengingat perjuangan
- para pahlawan dan tidak melupakan jasa mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan selalu menceritakan kisah-kisah perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia kepada para generasi baru. Catatan sejarah, peristiwa penting, semangat perjuangan, dan lain-lain harus selalu tersampaikan kepada para generasi baru. Karena di dalamnya terdapat makna-makna yang perlu ditanam dan dicontoh, seperti makna Sumpah Pemuda, makna kemerdekaan Indonesia, dan lain sebagainya.
- Selalu Tekun dalam Belajar Jika para pahlawan menjunjung tinggi semangat perjuangan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Maka untuk menghargai jasa mereka setiap warga negara juga wajib untuk belajar dengan tekun. Karena generasi barulah yang harus melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Sehingga jasa para pahlawan tidak akan sia-sia, terutama para pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
- Memperingati Peristiwa-peristiwa Penting Menghargai jasa pahlawan juga dapat dilakukan dengan cara memperingati peristiwa-peristiwa bersejarah.Salah satunya seperti peristiwa kemerdekaan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan 17 Agustus. Pada saat memperingati hari ini selalu dilaksanakan upacara bendera yang diikuti seluruh rakyat Indonesia dari sabang hingga merauke.
- Menjalankan Pancasila dan Peraturan-peraturan yang Telah Dibuat Negara Selalu menjalankan Pancasila atau memahami makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pun menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan agama, maupun juga budaya yang ada dalam masyarakat secara baik dan benar.(OL-5). <dikutip damediaindonesia.com>